Analisis sidik jari bukanlah sebuah ramalan karena didasari oleh penelitian dan metode alamiah. Analisa ini juga bukan alat vonis, alat ukur kecerdasan, maupun alat pembanding.
Para ahli di bidang ilmu dermatoglyphics (ilmu yang mempelajari pola sidik jari) dan kalangan neuro-anatomi (kedokteran anatomi tubuh) telah menemukan fakta bahwa pola sidik jari bersifat genetis dan telah muncul ketika janin dalam kandungan.
Pola guratan-guratan kulit pada sidik jari, yang dikenal sebagai garis epidermal, ternyata memiliki korelasi dengan sistem hormon pertumbuhan pada sel otak yang sama dengan faktor garis epidermal.
Pada dasarnya metode analisis sidik jari hanya menginterpretasikan potensi dalam diri seorang anak, sedangkan pencapaian hasil kemampuan kecerdasan anak lebih dipengaruhi oleh usaha yang dilakukan oleh anak dengan dukungan dari orangtua, guru, dan lingkungannya.
Dengan memahami potensi bakat anak, orang tua dapat mengetahui cara terbaik yang dapat dilakukan anak dalam belajar. Selain itu, bakat anak yang menonjol juga dapat dikembangkan dengan tenaga dan biaya, serta dalam waktu yang lebih efisien.
Artikel lainnya: